Kamis, 23 Juni 2011

Pulau Semak Daun - Kepulauan Seribu I, 24-25 Juli 2010

Sabtu, 24 Juli 2010
Lama tidak main air, sabtu ini saya bersama Singgih dan rombongan yang lain pun merapatkan barisan menuju Pulau Seribu, tepatnya di Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun. Pagi – pagi sekali saya sudah membuat janji dengan Singgih di Lampu Merah Cibubur, selesai sholat subuh saya berangkat.
matahari terbenam - menuju pulau semak daun
Pagi itu tidak seperti yang direncanakan, seharusnya saya pergi bersama dengan Vidia, namun siang nanti ia ada urusan dengan pihak kampus. Setelah bertemu Singgih saya kemudian menjemput Siska dan Nurul di Plaza PP kemudian bertemu Ipin di PGC. Pagi ini Jakarta begitu lenggang. Motor yang saya bawa berpacu kencang dengan motor yang Singgih dan Ipin kendarai. Hanya butuh waktu kurang dari 1,5 jam Cibubur – Muara Angke kami lewati, tepat jam 6.30 saya sampai di pos polisi Muara Angke.

Menunggu rombongan yang lain di sudut pelabuhan. Saya agak lupa siapa personel yang ikut kali ini, karena banyak sekali, yang saya ingat itu Angga, Ade, Indah, Gemita, dan teman–temannya, kemudian rombongannya Amel, Handoko, dan teman-temannya.
Jam 7 pagi kami mulai menaiki kapal nelayan yang besar dan penuh sesak menuju Pulau Pramuka. Selama 2 jam kami terombang ambing di teluk Jakarta. Ada yang tidur, ada yang bermain kartu, ada yang bercerita dan banyak lagi kegiatan yang dilakukan para penumpang untuk membunuh kebosanan.
membunuh kebosanan
main kartu di dalam kapal
Jam 10.15 menit kami sampai di dermaga Pulau Pramuka, segera menuju rumah Pak Hermanto untuk sarapan dan berganti baju serta solat sebelum nantinya kami akan melakukan snorkling dan mengunjungi beberapa tempat yang bagus. Menjelang siang saya memilih untuk makan cumi goreng dengan sayur serta minum es teh manis, hitung-hitung untuk mengisi tenaga. Setelah itu sholat lalu ganti baju. Sebelum memulai aktifitas snorkling sebagian dari kami juga mengunjungi konservasi penyu yang ada di sini.
penyu
tukik
Sekitar jam 12.30 kami telah siap melakukan aktivitas selanjutnya. Tujuan pertama ke Pulau Air, disini kami dilatih dulu untuk snorkling, mengingat banyak diantara kami yang belum pernah snorkling dan terlebih lagi tidak bisa berenang. Hanya sekitar 15 menit kami disini, kemudian dilanjutkan menuju spot snorkling lainnya, ada 2 sampai 3 spot snorkling yang kami datangi dan dengan sukarela kami lihat keindahan bawah lautnya.
latihan snorkling di pulau aer
sisi lain pulau aer

Setelah lelah bersnorkling ria, kami dibawa mengunjungi restoran apung yang merangkap sebagai penangkaran ikan hiu. Kami diperlihatkan bagaimana hiu-hiu itu mencabik-cabik makanannya sekaligus berteman dengan ikan – ikan yang lainnya. Selain itu arsitektur yang tidak biasa juga mengundang kami untuk berfoto di tempat ini. Cukup lama kami menghabiskan waktu di sini. Dan disini pula saya mendapat kabar bahwa kapal ke dua yang akan membawa Fuad dan Vidia tidak jadi berangkat karena penumpangnya tidak mencukupi. Alhasil gagal saya menghabiskan malam purnama di Pulau Semak Daun.
keramba
penangkaran hiu
angan dan ade
ade dan indah
foto
bersama ulanya si angga
foto
Menjelang sore kami segera bergerak menuju Pulau Semak Daun, di pulau kecil yang berpasir putih dengan pantainya yang landai itu sudah ada satu rombongan lain yang akan berkemah juga. Setelah mencari spot yang enak untuk mendirikan tenda, kamipun segera mendirikannya.

Tenda telah berdiri, saya dan beberapa teman berburu matahari terbenam di balik pulau. Begitu indah saat matahari terbenam sampai tak terasa hari sudah malam. Tibalah saatnya makan malam. Malam ini dengan sangat terpaksa saya dan teman – teman dari UHAMKA hanya makan makanan seadanya, karena sesnungguhnya makanan yang enak itu dibawa oleh Vidia yang kebetulan tidak jadi ikut.
matahari terbenam
siluet

Purnama malam itu begitu indah, menghabiskan waktu hingga malam di dermaga Semak Daun dengan sedikit bercerita menjadi aktivitas saya dan teman – teman. Menjelang tengah malam rasa kantuk pun hinggap. Namun saya tak juga bisa tidur. Teman – teman yang lain sudah terlelap.

Minggu, 25 Juli 2010
Dini hari saya membangunkan Amel, Siska, dan Nurul untuk menemani saya di luar tenda, karena Ipin dan Handoko tidur sangat lelap, mungkin jika pulau itu tenggelam mereka masih saja terlelap. Saya berempat pun bermain pasir di pinggir pantai malah hari itu. Terang bulan masih menemani gelapnya malam. Dan kemudian saya terlelap. Sampai akhirnya entah kapan saya pindah ke dalam tenda dan tidur.

Pagi hari, menanti matahari terbit tak juga datang, agak sedikit kecewa, namun apa boleh buat, itu semua sudah kehendak Allah. Membuat sarapan seadanya lagi, packing ulang dan menunggu kapal.
dermaga apung
Sekitar pukul 8 kapal pun datang, kali ini kami snorkling di area konservasi dimana terdapat cangkokan terumbu karang yang bagus – bagus. Setelah itu kami dibawa menuju tempat dimana banyak terdapat softcoral yang indah. Larut dalam kesenangan hingga tak terasa hari sudah siang. Saatnya kami kembali ke Pulau Pramuka.

Sesampainya di Pulau Pramuka kami segera antri untuk mandi dan salin. Sambil menunggu ada yang makan siang ataupun berkunjung ke pusat konservasi penyu. Sekitar pukul 2 siang kami kembali ke Jakarta menumpang kapal besar yang nampaknya memang menunggu kami.

*foto oleh SRD*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar