Kamis, 25 Agustus 2011

Museum Gowa Balla Lompoa

Museum Gowa Balla Lompoa
Ketika akan mengunjungi Tanjung Bira kemarin, saya sempat berkunjung ke Museum Gowa Balla Lompoa yang terletak di Kabupaten Gowa. Museum ini nampak berdiri di satu kompleks yang berpagar cukup tinggi. Sampai ketika kami mau memasuki museumnya saja tidak tahu dimana pintu masuk dan pintu keluarnya. Kami memutar pagar tinggi hingga setengah halaman museum baru terlihat pintu masuk museum yang tak ada penjagaan sedikitpun. Retribusi juga tidak ada. Saat itu hujan habis mengguyur Makassar, kalau menurut saya pantas jika Balla Lompoa ini terlihat sepi.

Museum Gowa Balla Lompoa yang terletak di terletak di Jl. Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan punya cerita sejarah yang unik. Balla Lompoa yang dalam bahasa Makassar mempunyai arti rumah besar adalah peninggalan Raja Gowa ke 15, Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin. Rumah dengan design arsitektur tradisional Makassar ini berbentuk panggung. Rumah ini baru dibangun bersamaan dengan dinobatkannya I Mangngi Manggi Daeng Matutu Karaeng Bonto Nompo menjadi Raja Gowa ke 15, sekitar tahun 1930. Semenjak dibangun, rumah ini dijadikan istana dan pusat pemerintahan Kerajaan Gowa serta tempat tinggal raja dan keluarga. Berkat pembangunan istana ini pula, Gowa ditetapkan sebagai ibukota kerajaan Gowa yang terakhir. Informasi yang saya dapatkan ini terdapat di papan dekat pintu masuk museum, berupa bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

Halaman Depan Museum
Museum ini memberikan kesan megah. Karena ada dua bangunan terpisah yang mempunyai arsitektur serupa. Rumah panggung yang berukuran besar merupakan bangunan aula, sepertinya biasa digunakan untuk acara – acara resepsi ataupun rapat. Mengingat bangunan itu nampak anggun berdiri di tengah megahnya benteng tembok yang membatasi. Kemudian bangunan kedua yang terlihat lebih kecil, masih dengan arsitektur yang serupa bangunan ini nampak seperti bangunan utama museum yang menyimpan koleksi benda – benda bersejarah, sayang saat kami berkunjung tutup. 

Kami tak bisa menghabiskan waktu terlalu lama di Museum Gowa Balla Lompoa, walaupun kami belum sempat memasuki bagian utama museum, setidaknya kami telah mempelajari sedikit sejarah Balla Lompa. Semoga dilain waktu kami bisa berkunjung dan mendapati keadaan museum ini lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar